Category: One Year Later


Chapter 1

Chapter 1;

I’m Still Love You


Sunny [P.O.V]

Aku sedang mendengar lagu yang diputar di radio. Liriknya berkata,

“Aku berharap kita bisa kembali ke hari pertama kita bersama. Untuk hari-hari yang indah, bahagia dan penuh kasih. Kisah-kisah memilukan dan argumen yang sia-sia, hanya mengubur semua itu sekarang dan berjanji bahwa kita tidak akan membawa mereka keluar lagi. . Tidak peduli berapa banyak musim berlalu dan berapa tahun berlalu, aku berharap bahwa kita tidak akan bertemu seperti hari ini lagi”

Ketika aku mendengar bagian itu, air mataku terjatuh dan hanya satu orang yang terlintas dalam benakku; Lee Sungmin, mantan pacarku. Sudah setahun berlalu dan aku sudah punya pacar baru sekarang, tapi aku tidak pernah bisa lupa smua hal tentang dia. aku masih ingat tatapan matanya yang dalam berwarna cokelat, rambut runcing pirang, dan ciuman bibir nya yang membuatku jatuh cinta padanya, aku masih tetap mencin- ,, tiba-tiba ponselku berbunyi. Ugh, benar-benar saat yang tepat?.

“Halo? Siapa ini dan apa yang kau inginkan??” kataku kesal. Orang itu hanya tertawa, dan aku berkata “apa? Mengapa kau tertawa sekarang?”

“Soonkyu-ah, ini aku. Jangan marah padaku. Apakah aku mengganggu kau saat kau tidur?” Oh, ini Jaejoong Oppa. Dia pacarku saat ini. Kami sudah pacaran selama hampir satu tahun sekarang. Dia adalah orang yang menghiburku di harisaat  Sungmin dan aku putus. aku suka Jaejoong seperti aku mencintai Sungmin. tapi, aku mencintai mereka berdua. Ugh, aku sangat bingung.

“Sunny, aku minta maaf tapi aku tidak bisa mengantarmu ke sekolah hari ini. aku merasa tidak enak badan dan aku akan absen untuk hari ini. Dan aku perlu bicara denganmu setelah pulang sekolah. Hanya berdua saja.”

Suaranya terdengar begitu lemah. “Oppa, suaramu terdengar sangat lemas sekarang. Apa kau perlu aku hari ini? Aku bisa absen juga untuk hari ini. Aku akan langsung pergi ke rumahmu.” Hufft..

“Apa kau yakin?”

“Sangat yakin.. kau bilang kau ingin kita bicara berdua saja kan? Tunggu saja aku disana. Aku akan berada disana satu jam lagi, dadah oppa.. I love you~.”

“love you too sunny~….” Suaranya perlahan terhenti. Aku mengakhiri pembicaraanku dan menaruh ponsel di meja di sebelah tempat tidurku. Cara dia mengucapkan kata-kata sangat canggung. Aku sangat heran kenapa dia begitu aneh.

Aku turun dari tempat tidurku dan langsung pergi ke kamar mandi. Aku menginjak lantai kamar mandi yang kering dan dingin. Beberapa saat setelah mandi saat aku ingin memakai pakaianku, aku memilih baju berwarna hijau dan celana pendek. Setelah selesai aku mengambil tasku dan turun ke lantai bawah.

“Eh? Soonkyu, kau tidak pergi ke sekolah? “aku mendengar apa yang dikatakan mama saat aku menuruni tangga. Aku menggelengkan kepala dan berkata, “Jaejoong Oppa membutuhkanku.”

“Oh, oke. Hati-hati saat diperjalanan.” Aku memberikannya kecupan di pipi mama saat aku berjalan pergi ke luar rumah. Aku masuk ke dalam mobil dan mulai mengemudi ke rumah Jae. Setelah beberapa menit, aku tiba di sebuah rumah besar dan aku segera memarkirkan mobilku di depannya. Aku keluar dari mobilku lalu membunyikan bel pintu.

“Nona Sunny, tuan Jaejoong telah menunggu anda diatas.” Pelayan rumah keluarga Kim menyapaku sambil menundukkan kepalanya. Aku menunduk juga untuk menghormatinya dan langsung pergi ke lantai atas , ke kamar Jae.

Aku mengetuk pintu beberapa kali dan aku mendengar isak tangis dari kamarnya. “Aku masuk, oke?” kataku sambil perlahan-lahan membuka pintu dan melihat dia sedang menangis.

“Oppa! Kenapa kamu menangis? Apa ada yang salah?” aku langsung berlari ke arahnya dan memeluknya erat-erat. Dia memelukku kembali tanpa mengatakan apapun. Dia masih terus menangis.

“Jaejoong, tolong bicaralah denganku. Apa masalahnya? Kenapa kamu menangis?” kataku sambil memecahkan pelukan kami. Dia menyeka air mata di pipinya dan menatap mataku. “Aku akan pergi ke Taiwan selama satu bulan karena ayahku bilang begitu.”katanya. Aku hanya terdiam. aku tidak bisa hidup sehari tanpa Jaejoong di sisiku dan tiba-tiba dia akan menghilang selama sebulan? Lebih baik aku mati!

“A-apa? Kalau begitu aku akan pergi denganmu. “kataku ,air mataku mulai jatuh. Aku tahu aku seperti ratu drama tapi aku benar-benar merasa ingin menangis. Aku tahu kau mengerti perasaanku. Aku ingat hari itu Sungmin dan aku putus, itu juga saat yang sama Jaejoong melangkah ke dalam hidupku. Sejak hari itu, aku berusaha mati-matian untuk jatuh cinta padanya walau Sungmin masih ada di pikiranku. Dan dari hari itu juga, aku menyadari bahwa aku tidak bisa hidup tanpa Jaejoong. Dia membuatku senang dan bahagia.

“Tidak Sunny. kau tidak bisa ikut. Hanya sebulan saja. Aku akan selalu meneleponmu, aku janji.”

“Ta-Tapi ..” Oppa momotong pembicaraanku. Dia mengecup bibirku dan berbisik, “Aku akan kembali, aku janji. Kau tahu bahwa aku sangat mencintaimu. “

“aku lebih mencintaimu, Oppa.” kataku sambil memeluknya, yang tak ingin membiarkannya pergi. Aku menutup mataku, mengendalikan air mataku.

“Kapan kau akan berangkat?” aku membuka mataku ketika aku melihat Jae cemberut. “Sebenarnya, hari ini. 2 jam lagi aku akan berangkat. “aku sangat panik lalu aku memukul lengannya.

“Kau harus pergi sekarang. Kau tidak boleh terlambat”Dia tertawa melihat reaksi ku dia sedikit mengangguk!. Tatapan matanya seakan minta maaf padaku. “Aku harus pergi sekarang. Selamat tinggal Sunny. Sampai jumpa sebuan lagi. ” aku memeluk dia untuk terakhir kalinya saat aku mengucap selamat tinggal padanya. Aku meninggalkan kamarnya dan turun. Aku menghela napas yang sangat dalam sebelum aku pergi ke luar rumah.

“Aku mulai rindu dengan Oppa” Aku memberitahu ke sahabatku Tiffany , saat aku menghirup jus stroberi ku.

“Dia tidak menelepon mu ?” Tanya Tiffany sambil mengunyah makanannya dan wajahnya menghadap kepadaku. Aku tersenyum padanya dan berkata, “Kami baru saja berbicara beberapa menit yang lalu. Tapi aku masih merindukannya. “

“Kamu benar-benar terobsesi dengan Jaejoong, ya?” Tiffany melotot saat aku memukul lengannya.

“Seolah-olah kamu tidak terobsesi dengan Siwon Oppa mu?” balasku sambil meledeknya.

“oke oke . kamu menang , tapi hanya untuk saat ini”

“Kalau begitu kamu harus mentraktirku es krim nanti! oke? ” jawabku sambil menggunakan aegyo ku sampai dia mau mentraktirku. Aku tahu dia tidak bisa menahan aegyo ku, tidak ada yang dapat menolaknya. Huh, aku ratu aegyo, itu julukanku

“Hei. Apa kamu tahu bahwa ada anak baru di kelas kita? Aku dengar dia keren dan tampan. aku sangat senang sekali bila bisa bertemu dia “Tiffany berkata dengan mata yang berbinar…

“Fany! kamu sudah punya pacar.” dia cemberut. “ngomong-ngomong, Siwon sedang jalan ke sini tuh.”

Tiffany tersenyum lebar saat ia melambai pada pacarnya. Begitu Siwon mencapai meja kami, ia langsung duduk di sebelah Tiffany dan memeluk nya. Aww, aku ingin Jaejoong ada di sini juga.

“Aku akan pergi sekarang. Aku jadi cemburu kalau disini. Aku benar-benar berharap oppa ku ada di sini.”

Aku tertawa kecil sambil membereskan barang-barang ku.

“Tenang, Sunny. Ada begitu banyak ikan di laut “kata. Siwon. Aku tertawa ke arahnya dan melambaikan tangan pada kedua pasangan itu. Aku mulai berjalan. Aku hendak pergi ke taman. Aku berjalan ke taman sekolah, ketika aku duduk di bawah pohon. Ada begitu banyak pasangan di sini. Sementara aku.., aku sendirian. Ugh, aku bangun dan pergi  ke kelas. Dalam perjalananku di sana, tiba-tiba aku bertemu dengan seseorang dan malangnya, aku sedikit tersandung dan terjatuh.

“Oh, maafkan aku . Apakah kau terluka? Aku akan membawa kamu ke klinik jika kau terluka” Dia berkata dengan nada prihatin , ketika aku melihat wajahnya…. Dia tampak tidak begitu asing tapi aku tidak ingat dia karena aku masih tidak bisa melihat matanya. Dia mengenakan kacamata hitam. Aku berdiri dan merapihkan pakaianku. Dia melakukan hal yang sama ,dia menyerahkan barang-barangku yang jatuh di lantai. Dia benar-benar tampak tidak asing bagiku Apakah dia Sungmin? Sebelum aku mengucapkan sepatah kata, dia langsung meninggalkan ku. Dan tidak, aku tidak boleh berpikir dia Sungmin. Mungkin itu hanya mirip. Yah, dia hanya mirip.

End of P.O.V

Sungmin [P.O.V]

Aku bertemu dengan seseorang di sini di sekolah beberapa waktu lalu dan dia benar-benar tampak seperti mantan pacarku. Aku tahu aku telah menyakiti dia karena aku meninggalkannya tanpa penjelasan apapun tapi aku punya alasan. Aku hanya tidak punya nyali untuk mengatakannyapadanya pada saat itu. Dan aku bisa menyimpulkan bahwa aku masih mencintainya. Perasaan ku untuk tak pernah berubah sejak hari itu kami bertemu,sampai sekarang sudah setahun sejak kami putus dan aku bertanya-tanya bagaimana keadaan dia sekarang. Satu tahun telah berlalu begitu saja.

Ini hari pertamaku di sekolah ini hari ini. aku baru saja pulang kemarin dari Amerika. Aku belajar di sana selama satu tahun dan menjelaskan beberapa hal tentang keluargaku. Dan sekarang aku kembali di Korea. Tujuanku adalah untuk menemukan satu cinta sejatiku, itu adalah Sunny. Aku harus mencari lagi dan bersama-sama dengannya lagi selama sisa hidupku. Aku perlu menjelaskan semuanya kepada dia dan aku harus memberitahunya bahwa aku masih mencintainya ..

 

End of P.O.V

 

 

One Year Later.

Foreword;

“hanchameul ggumeul ggun geot gata
handongan hemaego hemaeta
machi yaksogirado handeut
naekyejeoreul keoseulleo keu nacheoreom
maju seoineun uri
keu ddae uriga sseonaeryeogadeon areumdaweodeon iyagi
keu ddae uriga gidohaesseodeon yeonwon hajadeon yaksokdeul
hanashik ddeollda nauigaseumi
keyondaji mothalgeol algie
nesaenkage ggukgguk chamasseo
neoui il nyeoneun ddo eoddaesseoni”

“hanchameul ijeun chae saraji
handongan kawaenchanh deut haesseo
hajiman shigani heureumyeon ggaedara gago isseo
neo obshineun an dwoedaneun geol
keu ddae uriga aju jogeumman eoreunseuwodeoramyeon
keu ddae uriga micheo molladeon jigeumeul aradeoramyeon
ggeuchi obneun huhwoeman dwoe nwoeidaga igyeonael jashini obseoseo
keu got majeo ggukgguk chamasseo
keureohge il nyeoni heullawasseo”

Translate;

“It feels like I’ve been dreaming for a long time. I’ve wandered and wandered around for a while. As if we made a promise, standing here in front of each other like that day from four seasons ago. Those beautiful stories that we wrote down together. Those eternal promises that we prayed for at that time. They’re all coming back to me now and I don’t think my heart can take it. I’ve even restrained myself at the thought of you. How has your one year been?”

“For a long time, I’ve been living, having forgotten of you. For a while, I thought I was doing fine. However I started to realize it as time passed by, that I am nothing without you. At that time, if only we had been a bit more mature. If only we knew how we would be right now. I have no confidence in overcoming these endless regrets so I’ve had to just repress them. One year has passed like that.”

Tentu kalian tau potongan lagu ini bukan ? ya benar , lagu ini berjudul One Year Later dengarkan lagu ini jika kau sedang membaca cerita ini , kau akan mendapatkan rasa yang berbeda .. ^^

Starring;

-Lee Soonkyu / Sunny (SNSD)

-Lee Sungmin (Super Junior)

-Kim Jaejoong (TVXQ)

Prolog;

[Sunny P.O.V]

Di sebuah taman kecil di tengah kota Seoul.

Hari ini tanggal 12 November. Tepat satu tahun sejak kami putus. Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri bahwa aku tidak mencintainya lagi, tapi hatiku berbicara sebaliknya. Aku masih marah karena dia memutuskanku tanpa alasan apapun sama sekali, tapi kenapa aku tidak bisa melupakan dia? aku sudah punya pacar yang baru tapi aku masih tidak bisa melupakan dia. Pikiranku terus mengingat semua kenangan yang telah kami lalui bersama. aku masih mengingat kejadian itu, kejadian yang menghancurkanku. Hari itu kau meninggalkanku , menghancurkanku tanpa sepatah kata apapun.

Flashback; 12 November 2009.

“Kenapa kamu ingin meninggalkanku ? Apa kamu tidak mencintaiku lagi ?” Mataku mulai berkaca-kaca.

Aku mengendalikan tangisanku , karena aku tidak ingin dia melihatku menangis dan bersedih.

“Tidak ada alasan mengapa aku ingin meninggalkanmu.. aku hanya merasa ingin melakukan seperti yang aku mau. Dan ya, kamu benar. Aku tidak mencintaimu lagi.” Dia menjawab dengan nada yang sangat dingin.

Aku benar-benar tidak bisa menerimanya, air mata mulai mengalir ke pipi ku seperti tidak akan ada hari esok lagi , tidak ada hari esok lagi bersama dia.

Hatiku benar-benar hancur menjadi berjuta-juta kepingan ketika aku mendengar dia mengucapkan kata-kata itu. Aku bahkan tidak bisa merasakan detak jantung di dadaku sekarang.

Aku jatuh berlutut ketika melihat dia perlahan-lahan berjalan menjauh dariku.

“Sungmin oppa , jangan lakukan ini padaku !”

Aku terus berteriak dengan kata-kata itu , tetapi dia perlahan-lahan menghilang dari pandanganku.

Dia benar-benar meninggalkanku, tapi kenapa ?

Apa yang harus aku lakukan ?

Aku memberikan cintaku kepadanya dengan sepenuh hatiku , tapi kemudian dia memberikannya lagi dalam keadaan hancur dan terluka. Aku merasa sepertinya duniaku hancur.

Aku mulai menangis lagi ketika aku melihat tangan seseorang  dengan sapu tangannya di depan wajahku.

Aku langsung melihatnya. “sungmin oppa!” tapi itu bukan dia. Aku menunduk, kecewa.

“Aku Jaejoong. Biarkan aku menghapus air matamu. Kau terlihat jelek saat kau menangis” dia memegang wajahku dan mulai mengelap air mataku dengan sapu tangannya. Aku tidak bisa berkata apapun.

“aku minta maaf apabila aku telah mengganggumu , tapi aku tidak bisa berdiam diri melihat seorang gadis menangisi orang bodoh yang meninggalkannya tanpa alasan apapun.”

Aku tidak bisa berkata apa-apa.

“Aku sedikit mendengar percakapan dramatismu dengan lelaki itu”

Aku hanya bisa menunjukkan sedikit senyum kepada dia.

“Hey, kau tersenyum sekarang. Kau terlihat lebih cantik” katanya sambil tersenyum.

Aku tertawa kecil dan berkata. “ Terima kasih atas bantuanmu, untuk mencoba menghiburku. Tetapi bisakah aku memelukmu ? aku hanya benar-benar membutuhkan pelukan saat ini. Aku harap kau mengerti aku.”

Dia hanya mengangguk, aku segera memeluknya dengan erat dan mulai menangis di pelukannya , dia menepuk punggungku dan mengatakan beberapa kata untuk mencoba menghiburku.

Setelah beberapa saat aku berdiri dan mengusap wajahku.

“Jaejoong. Terima kasih atas bantuanmu, aku benar-benar menghargainya.” Aku tersenyum, kali ini buka senyum palsu..

“Oh ya. Aku Sunny”

“Yah, senang bertemu denganmu Sunny, ingat kata-kata yang telah aku katakana padamu, eh?”

“Tentu saja itu akan tetap ada dipikiranku, sudah waktunya untuk aku pergi. Panggil saja aku ketika kau membutuhkanku , aku berhutang besar denganmu. Daah!” aku melangkah pergi, dan entah kenapa aku tidak bisa menahan diri untuk tersenyum.

Mengapa ?..

Apakah aku baru saja jatuh dalam perangkap cinta lagi ?..

Tidak ! aku tidak bisa…